cast.
– Kim Jongwoon
– YOU
– other cast.
NB : cerita ini sebenernya dari temenku , tapi ceritanya kepotong – potong dan belum berbentuk paragraf, so i decided to make this story and credit for my friend claudia 🙂 enjoy ^^
–
“Hei! Lihat, lihat itu! Astaga, Jongwoon tampan sekali,” puji Yunsa tanpa mengalihkan pandangannya dari Jongwoon yang sedang berjalan kearah kantin. Kamu menatap Yunsa dengan tatapan aneh. “Tampan? Mimpi saja,” balasmu malas lalu kembali berkonsentrasi pada makanannya. Yunsa menggembungkan pipinya kesal, lalu kembali berkonsentrasi pada Jongwoon. “Eh, tapi kenapa sepertinya kau benci sekali dengannya?” tanya Yunsa padamu. Kamu mengangkat bahu, “Aku tidak membencinya. Aku hanya tidak suka dengan sikapnya yang sok cool itu” jawabmu santai. Yunsa mengangguk – angguk mengerti, dan kamu kembali memakan makananmu tanpa terganggu dengan Yunsa yang masih asik memperhatikan Jongwoon. “Eh, Jongwoon sedang apa dengan Kang seonsaengnim. Jangan – jangan dia dimarahi? Tapi mana mungkin? Jongwoon kan anak baik – baik!” oceh Yunsa pada dirinya sendiri. “Eh! Kang seonsaengnim berjalan kesini!” ucap Yunsa sambil mencolekmu. Yang dicolek menoleh, dan tersenyum kearah Kang seonsaengnim yang sudah dekat jaraknya dengan mereka. “Annyeonghaseyo, seonsaengnim” sapa mereka berdua yang dibalas dengan anggukan. “(nama) ,nanti kan akan ada acara untuk kelas X, aku menugaskan kau dan Jongwoon untuk menentukan tempatnya. Aku percayakan padamu dan Jongwoon, oke?” jelas Kang seonsaengnim. Kamu mengangguk patuh dengan senyum. “Baiklah,” jawabnya.
Kang seonsaengnim tersenyum lalu meninggalkan mereka. “Ah! Menyebalkan sekali,” gumammu, lalu tanpa sengaja menatap Jongwoon yang berjalan kearah mereka berdua. Yunsa sudah menendang – nendang kakimu kesenangan, “Haejin,” panggil Jongwoon. “Kang seonsaengnim sudah memberitahumu kan? Nanti kau kerumahku ya. Jam setengah 3, jangan terlambat,” ucapnya lalu pergi berlalu. Kamu menggeram kesal, “See? Kelakuan prince charmingmu?” kesalmu lalu meninggalkan Yunsa yang terbengong – bengong.
–Pulang sekolah –
Bagus. Sekarang kamu hanya punya 30 menit untuk istirahat karena si Jongwoon menyebalkan itu. “Ah sudahlah. Nanti aku juga bisa bangun tepat waktu,” gumammu lalu memejamkan matamu, mencoba tidur. 10 menit berlalu, kamu masih belum bisa tidur. “Aish! Ini menyebalkan sekali!!” gerutumu kesal. Ia memejamkan matanya lagi. Tidur tidur tidur tidur tidur tidur tidur tidur tidur tidur tidur tidurrrrrrrr batinmu. 5 menit berlalu, kamu sudah mulai terlelap dalam tidurnya. 15 menit kemuian, kamu menggeliat pelan, pelan – pelan membuka matanya lalu menatap alarm. Setengah 3 lewat… masih setengah 3 lewat… EH!? TERLAMBAT! Kamu buru – buru tersadar, lalu mencuci wajahnya, mengeluarkan motormu dan langsung melaju kerumah Jongwoon.
Dirumah Jongwoon, kamu menekan bel sembari menutup mulutnya yang mulai menguap lagi. Tidak lama, Jongwoon keluar dan membukakan pintu untuk kamu. “Telat,” ucap Jongwoon saat kamu memarkirkan motormu, kamu mengangguk dan menggumamkan kata ‘maaf’. Lalu kalian berdua masuk kerumah Jongwoon dan mulai mencari tempat – tempat yang cocok di komputer. Tapi yang ada kalian berdua malah bertengkar kecil terus.
“Jongwoon oppa, yang ini saja. Ini bagus kan?”
“Tidak, jangan. Yang ini saja, ini lebih bagus.”
“Yang ini saja!”
“Tidak mau. Yang ini saja!”
“Ah, menyebalkan! Yasudah, pakai punya oppa saja!”
Jongwoon tersenyum jahil, “Ah iya, nanti kau yang ketik ya. Aku akan buat semua, jadi tinggal diketik saja”
“Oppa saja yang ketik,”
“Kau saja,”
“Oppa saja,”
“Kau saja,”
“Oppa sajaaaa”
“Bagaimana kalau kita main gunting, kertas, batu? Ah, aku punya ide. Yang kalah harus turuti permintaan yang menang. Bagaimana?”
Kamu berfikir sebentar, tapi ia menyetujui kata – kata Jongwoon. “Oke, siapa takut!?” ucapnya. Kalian mulai bermain, selama 3 kali. Dan ternyata kamu kalah, Jongwoon tertawa karena kamu langsung memasang tampang pasrahmu. “Jadi apa permintaannya?” tanyamu langsung. Jongwoon tersenyum evil, lalu menunjuk bibirnya. Kamu langsung ketakutan setengah mati. Apa itu artinya harus mencium dia? Tidak mau! “Kenapa? Takut?” tanya Jongwoon menantang. “Ti-tidak!” jawabmu frustasi. Tiba – tiba Jongwoon memiringkan kepalanya. Kamu membelalakan mata, apa ini akhir dari hidupku? EOMMAAAAAA~ batinmu takut. “Dibibirmu ada sesuatu,” ucapnya sambil mendekatkan kepalanya kekepalamu. Kamu membeku ditempat, matanya menghipnotis sekali. Wajah kalian tinggal 10 cm sekarang, dan ia mengusap bibirmu dengan ibu jarinya, setelah mengusap bibirmu, ia memperhatikan wajahmu terus. Dan tiba – tiba…
CKLEKK!
Mati lampu. Bibir kalian hampir *HAMPIR* tersentuh karena kamu yang langsung memekik tertahan dan memeluk Jongwoon karena kamu takut dengan gelap, kamu tidak sadar memeluk Jongwoon karena keadaannya gelap sekali. Kamu terus menutup matamu, tubuhmu bergetar ketakutan. Jongwoon yang masih kaget karena pelukanmu yang tiba – tiba itu, tapi kemudian ia tersenyum. Dan lampu menyala, kamu langsung sadar kalau kamu memeluk Jongwoon, kamu langsung melepaskan pelukanmu, tapi Jongwoon malah mempererat pelukan kalian, lalu mengusap rambutmu gemas. Kamu membeku ditempat, kaget dengan perlakuan Jongwoon, tapi kamu langsung sadar dan melepaskan pelukan kalian. “Ehm… oppa, buat proposalnya sekarang. Nanti akan kuketik,” ucapmu canggung, lalu cepat – cepat menghadap ke komputer dengan wajah yang merah.
Beberapa menit kemudian, Jongwoon selesai membuat proposalnya dan memberikannya padamu. Kamu cepat – cepat mengetiknya, dan Jongwoon meninggalkanmu sebentar ke supermarket, selesai mengetik, kamu melihat – lihat sekeliling rumah Jongwoon, banyak foto – foto yang dipajang dirumah itu. “Ah, apa dia tinggal sendiri disini?” gumammu pada diri sendiri. Tiba – tiba kamu merasakan rasa kantukmu datang lain, kamu sudah mulai menguap. Akhirnya kamu memutuskan kembali kedepan komputer dan menenggelamkan kepalamu diatara kedua lenganmu.
~
Jongwoon masuk kerumahnya dengan plastik – plastik dan melihatmu tertidur didepan komputer. Ia cepat – cepat menaruh kantong plastik itu dan menghampirimu yang tertidur di depan komputer, memperhatikan wajahmu yang sedang tertidur membuat senyumannya mengembang. Dengan hati – hati ia menggendongmu kekamarnya dan meletakkan (?)mu keranjangnya, ia pun meninggalkanmu yang tertidur pulas untuk memasak makanan yang baru saja dibelinya disupermarket.
“Kim Jongwoon fighting! Masakan ini pasti enak!” ucapnya memberi semangat pada dirinya sendiri, ia mulai memasak dengan hati – hati sampai akhirnya jadilah masakan yang dari wanginya, MUNGKIN enak. Ia menaruh masakan itu kemeja makan. “Apa aku harus membangunkannya?” tanyanya pada diri sendiri. Kalau ia membangunkanmu, ia takut menganggumu, tapi kalau ia tidak membangunkanmu, masakannya akan dingin. “Ah, aku bangunkan saja,” gumamnya lalu berjalan kekamarnya dan menghampirimu yang masih terlelap. “Hei,” panggilnya sambil mencubit pipimu. Kamu menggeliat pelan, dan menyadari ada Jongwoon disitu, kamu langsung terbangun kaget. “Kenapa aku disini?” tanyamu bingung. “Tadi kau tertidur didepan komputer, jadi kupindahkan kesini. Kau lapar tidak?” tanya Jongwoon. Kamu menggeleng bohong, dan…
KRYUUKK..
Perutmu berbunyi. Bagus sekali batinmu, kamu nyengir garing kearah Jongwoon. “Kalau begitu, tunggu disini..” ucap Jongwoon lalu berjalan keluar dan mengambil makanan yang baru saja dimasaknya kedalam kamarnya. “Aku memasaknya khusus untukmu!” kata Jongwoon sembari memberikan masakannya padamu. “Kalguksoo? Uwaaahhh!” serumu dengan mata berbinar. Jongwoon tersenyum, “Makanlah” pinta Jongwoon. Kamu mengangguk dan mulai memakannya, tapi pada suapan ke-3, kamu merasakan ada sesuatu yang keras yang kamu gigit, kamu langsung berlari ketoilet dan memuntahkan makananmu yang belum ditelan. Dan ada sebuah benda yang berkilau, kamu langsung mengambilnya dan membersihkan semuanya, kamu membawa benda itu kekamar. “Apa ini?” tanyamu sambil menunjukan cincin tersebut. “Itu cincin, apa kau tidak tahu cincin?” tanya Jongwoon. “Ah tidak. Maksudku kenapa ada disini?” tanyamu lagi. “Itu dariku untukmu.” Jawab Jongwoon dengan senyuman. “Untukku?” tanyamu kaget. “Saranghae” ucap Jongwoon tiba – tiba. Hening.
Kamu menghela nafas, “Ini sama sekali tidak romantis.”
“Kenapa? Aku bahkan sudah memberikanmu cincin!” ucap Jongwoon tidak terima. Kamu tertawa kecil, “Jangan cemberut, kau terlihat jelek” ledekmu sambil menoel – noel pipi Jongwoon. Jongwoon langsung menahan senyumnya, “Tapi kau belum menjawab pertanyanku.”
Kamu pura – pura berfikir, lamaaaaa sekali. “Saranghae” ulang Jongwoon cepat. “Apa?” tanyamu. “Saranghae!” ulang Jongwoon lebih kencang. “Apa?? Aku tidak dengar!” godamu lalu tertawa. “SARANGHAE !!” teriak Jongwoon tepat didepan telingamu. “HYAA! Menjauh! Aku juga! Puas!” kesalmu sambil mengusap kupingmu karena teriakan Jongwoon. “Ah sudahlah. Suaraku kan merdu, pasti tidak akan sakit lama,” gurau Jongwoon lalu menatap matamu dalam, ia lalu memejamkan matanya dan memonyongkan bibirnya. Kamu menatapnya agak jijik, lalu menempelkan bantal kewajah Jongwoon dan berjalan meninggalkannya. “Eh? Hei!” teriak Jongwoon lalu mengejarmu.
END.
Mian kalo akhir-akhirnya aneh , itu yang buat aku . udah malem , ngantuk jadi agak aneh endingnyaa