“Ya! Lee Donghae! Tolong pelankan kecepatan motormu! Aku takut~ ini terlalu kencang!” teriak Sunri sambil memukul pelan bahu Donghae. “Jangan takut, aku tahu apa yang sedang kulakukan! Lagipula kau senang kan?” tanya Donghae. “Tidak, tolong hentikan. Aku benar – benar takut!” ucap Sunri hampir menangis. “Kalau begitu katakan kau mencintaiku,” ucap Donghae. “Aku mencintaimu, Lee Donghae. Sangat mencintaimu. Sekarang tolong pelankan mesinnya…”
“Peluk aku dulu,” ucap Donghae. Dengan cepat Sunri memeluk Donghae erat. “Ya, ya, Kim Sunri, tolong lepaskan helm ini, kau saja yang pakai. Aish, benda ini sungguh menggangguku..” kata Donghae. Sunri menurut, ia melepas helm Donghae dan memakainya dengan cepat…
— Keesokan harinya —
Sebuah koran memberitakan bahwa ada sebuah motor yang menabrak sebuah gedung karena kecepatannya yang sangat tinggi. Kecelakaan itu sangat parah, 2 orang ditemukan. Tapi hanya 1 orang yang selamat.
….
Kenyataannya adalah…
Saat perjalanan dimotor, Donghae tau, remnya tidak bisa berfungsi. Tapi dia tidak ingin Sunri tahu, jadi, ia hanya ingin mendengarkan Sunri mengatakan ‘aku cinta padamu’ untuknya, merasakan Sunri memeluknya untuk terakhir kalinya. Dan ia mau Sunri memakai helmnya jadi Sunri bisa tetap hidup, walaupun Donghae tau, dia akan mati..
-END-
ps : aneh? ini cerita saia terinspirasi dari sebuah video http://www.youtube.com/watch?v=3I7nsEKQ33c&feature=related